REMBUG WARGA DALAM RANGKA PELESTARIAN BUDAYA / SEDEKAH BUMI

Rabu, 15 Mei 2024 BPD Jambu telah melaksanakan kegiatan rembug warga yang dilangsungkan di aula Pemdes Jambu. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh seluruh BPD Jambu, Pemdes Jambu, Ketua RT dan RW serta anggota lembaga yang ada di desa.

Dalam kegiatan ini juga mebahas terkait kepanitiaan dalam acara sedekah bumi yang akan berlangsung tahun 2024. kegiatan sedekah bumi menjadi agenda rutin desa yang wajib untuk dilaksanakan.

Sedekah Bumi adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat agraris di berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah dan merupakan wujud penghormatan kepada alam yang telah memberikan kehidupan. Seiring berjalannya waktu, tantangan untuk melestarikan budaya ini semakin besar. Oleh karena itu, rembug warga menjadi salah satu solusi efektif untuk menjaga dan melestarikan tradisi Sedekah Bumi agar tetap hidup di tengah modernisasi.

Sedekah Bumi adalah upacara adat yang melibatkan berbagai ritual seperti doa bersama, penyembelihan hewan, persembahan hasil panen, dan pertunjukan seni tradisional. Acara ini biasanya diadakan setelah masa panen sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan dan harapan untuk panen yang lebih baik di masa mendatang. Setiap daerah memiliki cara dan ciri khas tersendiri dalam melaksanakan Sedekah Bumi, namun esensinya tetap sama: rasa syukur dan penghormatan terhadap alam.

Nilai-Nilai dalam Sedekah Bumi

  1. Rasa Syukur: Mengajarkan masyarakat untuk selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan melalui alam.
  2. Kebersamaan: Mempererat tali persaudaraan dan kekompakan antar warga melalui kegiatan bersama.
  3. Penghormatan Alam: Mengingatkan pentingnya menjaga alam sebagai sumber kehidupan.
  4. Pelestarian Budaya: Merupakan sarana untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi lokal yang diwariskan oleh leluhur.

Rembug Warga sebagai Sarana Pelestarian

Rembug warga adalah forum diskusi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk membahas dan mencari solusi atas berbagai permasalahan, termasuk pelestarian budaya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam rembug warga untuk melestarikan Sedekah Bumi:

  1. Edukasi dan Peningkatan Kesadaran: Melalui rembug warga, masyarakat dapat diberikan edukasi tentang pentingnya tradisi Sedekah Bumi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Edukasi ini dapat dilakukan oleh tokoh adat, pemuka agama, dan pemerhati budaya.

  2. Penggalangan Dana dan Sumber Daya: Rembug warga dapat digunakan sebagai forum untuk menggalang dana dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan Sedekah Bumi. Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat sangat penting dalam hal ini.

  3. Pelibatan Generasi Muda: Generasi muda harus dilibatkan dalam setiap tahapan kegiatan Sedekah Bumi agar mereka memahami dan menghargai tradisi ini. Rembug warga dapat merumuskan cara-cara menarik untuk melibatkan mereka, seperti lomba-lomba atau pelatihan kesenian tradisional.

  4. Inovasi dan Modernisasi: Untuk menjaga relevansi tradisi ini, perlu adanya inovasi tanpa menghilangkan esensi. Misalnya, penggunaan media sosial untuk mempromosikan Sedekah Bumi atau menggabungkan elemen modern dalam pertunjukan seni tradisional.

Sedekah Bumi adalah tradisi yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan spiritual. Melalui rembug warga, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Rembug warga bukan hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat kebersamaan, meningkatkan kesadaran, dan menggalang dukungan untuk pelestarian budaya. Dengan demikian, Sedekah Bumi akan tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.